Skip to main content

Posts

REVIEW BUKU A HUSTLE CURE OLEH SOPHIE CLIFF: REFRAME PRODUCTIVITY

Sumber: Unsplash Hai! Aku menemukan buku bagus. Tiba-tiba saja arah mata angin mood aku di minggu ini ingin membaca buku non fiksi. Aku baru saja menamatkan buku When Things Don't Go Your Way, kemudian aku langsung teringat dengan buku ini.  Jadi buku ini berjudul A Hustle Cure: A New Approach to Burnout and Productivity for Women yang ditulis oleh Sophie Cliff. Penulis mengungkapkan bahwa kebanyakan buku produktivitas ditulis oleh penulis pria. Jarang sekali penulis menemukan cara menjaga produktivitas, sembari tetap menjaga kewarasan yang ditulis oleh penulis perempuan. Penulis menunjukkan bahwa kebanyakan buku produktivitas ditulis oleh pria, sehingga jarang ada panduan yang benar-benar memahami mental load perempuan—sebagai istri, ibu, dan individu yang harus memenuhi ekspektasi sosial. Buku ini menawarkan cara praktis menjaga produktivitas sambil tetap menjaga diri sendiri. Buku ini dibagi menjadi tiga bagian. Maka dari itu, postingan tentang isi dan review buku ini pun akan ...
Recent posts

IN MY BAKING ERA: THE LIFE OF A NOOBAKER

Sumber: Unsplash Hai, hai! How's life? Sejak mendalami hobi matcha, aku juga pelan-pelan masuk ke hobi baking ! Pada dasarnya aku tidak begitu menyukai kue. Hanya kue-kue tertentu yang kusukai, seperti brownies , nama chocolate , crepes cokelat , roll cake cokelat, atau semua yang mengandung cokelat. Yah, sebelum suka matcha, aku sudah suka cokelat terlebih dahulu. Aku sedang memikirkan apakah aku harus membuat kategori blog baru untuk jurnal baking, hm.  Well, turns out , sejak Eras Tour berakhir, Taylor Swift pun jadi mulai melakukan hobi-hobi lamanya untuk mengisi waktu luang, salah satunya adalah baking . Belakang ini Taylor sedang keranjingan sourdough dan sampai mengirimkan ke teman-temannya untuk mencicipi. Kemudian dia juga menambahkan pun lucu di stiker sourdough -nya, seperti: loafing him was bread. It's a loaf story, baby just say, "yeast." Lol.  Ketika menonton podcast Taylor itu, aku langsung berpikir, "Sekali lagi, Taylor, kita melakukan hal yang s...

JULY READS

Sumber: Unsplash Hai teman-teman! Tak terasa Juli pun telah berlalu. Di bulan Juli aku berhasil membaca tiga buku lagi. 😆  Kita sepakat, kan, s low reading is still reading . 😌 Di bulan Juli aku membaca banyak buku secara paralel, tapi tidak ada satu pun yang benar-benar tuntas. Lalu otakku pun menginginkan bacaan yang tidak ada di rak buku alias beli buku baru. Huh, bikin repot saja, ya, kan. Jadi kemudian begitulah pada akhirnya bacaan di bulan Juli ini adalah hasil beli instan dari toko Gramedia.  Kemudian otakku pun bernegosiasi. Agar seolah-olah uangku kembali sedikit, maka setelah membacanya, setidaknya aku harus menjual kembali buku-buku tersebut! Tentu saja dengan harga yang sudah dikorting. Uangnya bisa di...ditabung atau beli buku lagi! 😝 Sementara itu, tumpukan buku yang sudah ada berteriak di latar belakang minta diperhatikan dan dibaca juga. Semoga buku-buku yang sudah ada dan terbeli dapat segera terbaca, ya. Aku juga inginnya begitu, tapi apa kata hati suka b...

JUNE READS

Sumber: Unsplash June has officially passed dan log bacaan Juli ternyata hanya berisi tiga buku saja. 😂 Sungguh gersang.  Tidak banyak yang bisa dilaporkan di sini. Tiga buku yang kubaca ini kuselesaikan selama libur panjang awal Juni. Aku sempat mengambil cuti tahunan paralel dari akhir Mei sampai Juni.  The Murder of Roger Ackroyd oleh Agatha Christie 3,5/4 ⭐ Daisy Darker oleh Alice Feeney 4/5 ⭐ Segala yang Tajam oleh Gillian Flynn 3/5 ⭐ Ternyata setelah libur panjang selesai, tidak ada buku yang benar-benar kuselesaikan. Aku sebenarnya melanjutkan bacaanku ke buku selanjutnya, namun karena banyak faktor, buku itu pun sampai sekarang belum selesai dibaca. Bahkan untuk menulis postingan ini rasanya sungguh malas. Kurasa mungkin aku akan menjelaskan lebih rinci di postingan Goodreads Challenge yang akan kurilis juga dan sudah sempat kucicil sebagian.  Nah, karena hanya membaca tiga buku saja, pemenang buku bulan ini sudah jelas jatuh kepada Daisy Darker oleh Alice Feeney...

THE SPEECH

You had a speech, you're speechless. “Kita sebenarnya bisa jadi pasangan yang sempurna.” Kataku pada seorang pria yang terbaring lemas tak berdaya di ranjang. Selama lima menit aku berdiri mematung menatapnya. Dia baru saja pulang dari entah aku sendiri juga tidak tahu. Dengan sigap telah kusiapkan segelas teh hangat dan kusodorkan padanya begitu dia menghempaskan diri ke sofa empuk kami. Dalam minuman itu telah kutuang sesuatu. Mungkin butuh waktu kira-kira setengah jam sebelum berekasi. Kepala yang berdenyut dengan brutal. Pemandangan sekeliling ruangan yang berputar-putar—yah, itu jelas adalah efek yang akan dirasakan oleh mereka yang mengonsumsinya. Nyonya keberuntungan pasti memihakku karena aku mendapatkannya ketika aku singgah ke rumah seorang teman dekatku dan melihatnya di rak kecil di balik cermin toiletnya. Aku bukan orang yang suka mengintip. Aku hanya iseng, entahlah. Aku tahu temanku ini punya suatu penyakit yang mengharuskannya mengonsumsi obat itu secara rutin. Jika...

LET'S TALK ABOUT MATCHA IN GENERAL AND CURRENT SITUATION IN 2025

Sumber: Unsplash Hai semuanya! Sepertinya makin ke sini benar-benar makin demam matcha, ya. Di mana-mana ada matcha. Banyak orang yang keranjingan matcha, termasuk aku. Meskipun sudah menyukai matcha sejak lama, tapi aku baru benar-benar terekspos ke pengalaman menikmati matcha yang berbeda dan lebih dalam belakangan ini.  Sisi baiknya dari hal ini adalah jadi bisa menikmati matcha bersama teman-teman, sampai terbitlah acara main kafe di kantor bernama Matcha Mate. Ternyata peminat matcha itu banyak banget. Dari matcha latte sampai usucha . Dan aku senang banget lihat awareness masyarakat sekarang makin tinggi terhadap kualitas matcha yang bagus. Nah, pertanyaan selanjutnya adalah, sebenarnya matcha yang bagus itu yang seperti apa?  Cara paling   mudah untuk mengidentifikasi kualitas matcha yang bagus ada di warnanya . Warna tidak akan pernah bohong. Walaupun aku mulai curiga, bisa jadi suatu hari nanti ada yang dengan nakal mewarnai bubuk matcha dengan warna hijau ...

MAY READS

Sumber: Unsplash Hai! Ngebut banget banyak ya PR-ku untuk update May Reads. Tidak ada yang mengejar sebenarnya, tapi aku merasa bertanggungjawab untuk memposting ini secara rutin untuk menunjukkan komitmen. Di bulan kelima ini, aku berhasil menyelesaikan lima buku. Di bulan ini juga aku mengikuti reading challenge yang diadakan oleh Goodreads. Jadi, hitung-hitung sekali menyelam dua pulau terlampaui. Fufufu.  Beginner's Guide to Japanese Tea: Selecting and Brewing the Perfect Cup of Sencha, Matcha, and Other Japanese Teas oleh  Per Oscar Brekell 5 /5  ⭐ Death Row oleh Freida McFadden 4/4 ⭐ The Tenant oleh Freida McFadden 4,5/4 ⭐ 花野井くんと恋の病 16 [Hananoi-kun to Koi no Yamai 16] oleh Megumi Morino 3,5/5  ⭐ We'll Prescribe You a Cat oleh Syou Ishida 3/5  ⭐ Absolute and easy 5 star untuk buku tentang Japanese Tea ini. Aku benar-benar bersyukur bisa menemukan buku ini. Terima kasih kepada pemilik Hakuji Tearoom yang  ang merekomendasikannya saat sesi workshop matc...