Untuk membaca bagian pertama, klik baca di sini.
Orang-orang di lantai bawah terlihat berlarian ke sana ke
mari. Namun ada yang berhenti seperti patung di tempat, masih belum menyadari
kalau beberapa orang yang berjalan dengan gontai dan kulit memucat adalah zombie.
Mereka bahkan mengajak bicara dan menanyakan apakah mereka—para zombie
ini—baik-baik saja. Dan ketika aku menoleh ke belakang, sudah banyak orang berkumpul di depan pintu yang menuju ruang rahasia itu.
Oh, tidak. Bagaimana ini. Jangan-jangan orang-orang sudah
tahu tentang ruang rahasia itu. Dan aku malah berada di luar sini padahal tadi aku
sudah—dengan sangat nyaman—berada di dalam ruang itu. Aku sudah aman di sana
tapi aku malah keluar lagi. Kenyataannya aku sama saja seperti orang-orang di
dalam film zombie.