Skip to main content

NOVEMBER READS

Sumber: Unsplash

Hiya! Setelah menyelesaikan postingan bulan September dan Oktober, aku langsung menulis rekap bacaan bulanan untuk November. Di sela-sela baking, aku juga mulai menyusun beberapa materi untuk wrap-up tahunan, mulai dari rekap bacaan hingga Matcha Mate. Mungkin itu sebabnya aku sering menunda waktu untuk mengisi blog ini.

Mari kita lihat buku apa saja yang kubaca selama bulan November. Coba kulihat.

Oh, wow, secara mencengangkan, di bulan November aku membaca 13 buku. Ini menjadi rekor bacaan terbanyak ketiga dalam satu bulan. Meskipun sebagian besar bacaan bulan ini didominasi oleh manga, hal itu sama sekali tidak menjadi masalah bagiku. Membaca tetaplah membaca, meskipun dalam bentuk komik.

Di bulan ini, pilihan bacaan Overbooked Club jatuh pada pilihan teman kami, R. Ia memilih fiksi fantasi karya Emily J. Taylor, Hotel Magnifique. Dari hasil diskusi bersama, kami cukup menikmati bacaan fiksi kali ini. World-building-nya terasa kreatif, dengan jajaran karakter yang beragam dan menarik. Ceritanya memiliki potensi untuk dieksplorasi lebih jauh dan layak dikembangkan menjadi sebuah seri.

Kami sepakat bahwa tokoh utama di paruh pertama cerita terasa sangat menjengkelkan. Karakternya digambarkan bodoh, ceroboh, dan dipenuhi rasa iri terhadap adiknya sendiri, sesuatu yang membuat kami sulit bersimpati. Namun, di paruh kedua, terjadi perkembangan karakter yang signifikan ke arah yang lebih positif, hingga perubahannya terasa bagai bumi dan langit sebenarnya.

Meski novel ini menyelipkan romansa ringan khas young adult, kami tidak terlalu mengaguminya. Tak peduli seberapa tampan penulis menggambarkan tokoh tersebut, hati kami justru jatuh pada karakter pendukung lain yang cekatan, bersahabat, dan setia.

Baiklah, kalau begitu kita langsung saja masuk ke daftar bacaan apa saja yang kubaca selama bulan November ini. Aku bersumpah membaca manga dan light novel bukan bagian dari rencana. Pokoknya tahu-tahu saja mood-ku jatuh ke Jejepangan lagi. Aku menghabiskan banyak waktu luangku untuk menonton anime-anime lawas yang dulu pernah kutonton. Dan begitu aku menghitung jumlah bacaanku, aku langsung menyadarinya. Hei, ini secara tidak langsung mampu menutupi kuota tantangan membaca tahunanku! 

  1. 花野井くんと恋の病 17 [Hananoi-kun to Koi no Yamai 17] oleh Megumi Morino 4/5 ⭐
  2. Halte Alam Baka oleh Kai Elian 3,8/5 
  3. Babel oleh R.F. Kuang 4,5/5 
  4. Ghost Hunt Vol. 10 oleh Fuyumi Ono 4/5 
  5. Ghost Hunt Vol. 11 oleh Fuyumi Ono 4/5 
  6. Ghost Hunt Vol. 12 oleh Fuyumi Ono 5/5 
  7. Akumu No Sumu Ie: Ghost Hunt, Vol. 1 oleh Fuyumi Ono 4/5 
  8. Akumu No Sumu Ie: Ghost Hunt, Vol. 2 oleh Fuyumi Ono 4/5 
  9. Akumu No Sumu Ie: Ghost Hunt, Vol. 3 oleh Fuyumi Ono 4/5 
  10. Hotel Magnifique oleh Emily J. Taylor 4/5 
  11. 悪霊がいっぱい!? (Akuryo #1) oleh Fuyumi Ono 4/5 
  12. 悪霊がいっぱい!? (Akuryo #2) oleh Fuyumi Ono 4/5 
  13. dan Janda Itu Ibuku oleh Maman Suherman 3/5 ⭐

Tidak bisa dihindari, bulan laludan bahkan masih sampai sekarang, pikiranku dibuat mabuk kepayang oleh karakter Shibuya Kazuya dari anime Ghost Hunt. Aku pun sampai meneruskan membaca manganya dan aku paling suka manga volume terakhir karena di situ banyak diungkapkan tentang siapa Shibuya Kazuya sebenarnya. Hatiku bergetar karena takjub. Aku menghabiskan banyak waktu berselancar hanya untuk mencari lebih dalam tentang Shibuya Kazuya sampai manga analisisnya. Aku membacanya berulang kali sampai rasanya aku nyaris hapal di luar kepala.

Dari situ pun aku baru tahu bahwa jauh sebelum itu, penulis sempat menulis light novel yang dirilis di waktu yang terlampau zadul, yakni tahun 1989. Paling tidak sampai beberapa waktu ke depan, asupanku terhadap Naru-chan masih aman, dan aku tidak keblingsatan seperti orang sakau. 

Aku juga membaca buku bantal ini, 638 halaman pemirsa, dan aku berhasil menyelesaikannya dalam seminggu. Harus kukatakan bahwa R.F. Kuang menjadi penulis favoritku. Aku sudah membaca seluruh karyanya, kecuali Katabasis. Aku menunggu terjemahannya sajalah. 

Babel karya R.F. Kuang adalah novel fantasi historis yang memadukan dunia akademia, bahasa, dan kolonialisme. Berlatar di Oxford abad ke-19, kisah ini berpusat pada Babel Institute, tempat sihir bekerja melalui penerjemahan dan kekuatan makna bahasa. Melalui konsep tersebut, novel ini mengeksplorasi bahasa sebagai alat kekuasaan yang mampu menjadi sarana penindasan sekaligus perlawanan.

Dengan narasi yang tajam dan riset yang mendalam, Babel tidak hanya berkisah tentang sihir dan pendidikan elit, tetapi juga tentang identitas, imperialisme, serta dilema moral antara menikmati privilese sistem atau memilih untuk menghancurkannya dari dalam. Topik-topik berat seperti perbudakan dan kesetaraan dikemas dalam balutan magical realism yang reflektif dan menggugah. It’s worth the hype.

Jadi, begitulah rekap bacaanku selama November. Kamu baca apa saja dan apa bacaan favoritmu?

Comments

Popular posts from this blog

PENGALAMAN REKRUTMEN ODP IT BANK MANDIRI

Sumber: Google Di postingan kali ini aku mau berbagi cerita pengalamanku tentang proses rekrutmen ODP IT Bank Mandiri. Kenapa aku tulis? Salah satunya adalah karena masih minimnya cerita gimana sih pengalaman rekrutmen ODP Bank Mandiri khususnya untuk bidang IT. Kalau pengalaman rekrutmen untuk ODP General Bank Mandiri udah banyak kutemuin waktu aku sendiri sedang di fase proses rekrutmen sedangkan untuk proses rekrutmen ODP IT Bank Mandiri, aku ubek-ubek internet baru nemu 1 blog doang yang ceritain tentang pengalamannya waktu ikut seleksi rekrutmen ODP IT Bank Mandiri. Nah, tujuan aku berbagi pengalaman ini gak lain gak bukan adalah sekadar sharing dan memberi gambaran tentang apa aja kira-kira prosesnya dan gimana aja prosesnya.  Sebelumnya perlu juga diketahui apa sebenarnya yang memotivasiku untuk coba daftar di ODP IT Bank Mandiri ini. Jadi, awalnya aku sempat buka Linkedin dan lihat ada salah satu teman seangkatan yang udah kerja sebagai ODP IT Bank Mandiri. Dari situ aku ...

REVIEW E-READER ONYX BOOX NOVA 2 BAHASA INDONESIA

Sumber: Foto Pribadi Hai! Apa kamu suka banget membaca? Suka membaca buku digital dan sedang mencari-cari e-reader yang cocok? Jika iya, coba baca pengalamanku menjajal e-reader dari Onyx Boox Nova 2 yang kubeli beberapa hari lalu ini. Banyak dari kita yang awalnya pasti kebingungan hendak membeli e-reader dari Kindle yang sudah terkenal itu atau e-reader lain. Atau bahkan masih ada yang belum tahu e-reader apa saja yang saat ini telah beredar di pasaran? Well , yang kutahu hingga saat ini ada  e-reader dari Kindle, Kobo, dan Onyx Boox. Mungkin bagi yang sudah mengetahui e-reader lainnya yang tidak kalah bagus bisa bantu share dan ceritakan pengalaman membaca melalui perangkat tersebut   di kolom komentar.  Awal cerita bagaimana aku akhirnya memutuskan membeli Onyx Boox ini bisa dibilang agak panjang. For the longest time aku selalu merasa Kindle adalah e-reader terbaik sejak aku mengetahuinya waktu kuliah namun Kindle belum memenuhi preferensi yang kubutuhkan. Apa s...

WAJAH BARU BLOG

Sumber: Unsplash Hai! Akhirnya, ya, setelah lebih dari sekian tahun bertahan dengan  template blog lama, dengan berat hati aku mengganti template blogku. Waktu masih sekolah, sejak tahun 2010-2015, aku sering mengganti  template  blog dari berbagai website yang menyediakan template blog secara gratis. Maklum belum berpenghasilan. Bahkan sejak tahun 2010, ketika masih zamannya  template  blog yang ramai atau warna-warni, aku sudah punya gambaran dan preferensi bahwa blogku ini harus personal dan sesuai dengan keinginanku. Keinginanku saat itu dan masih sama hingga sekarang adalah bahwa blogku harus bernuansa bersih, putih, dan minimalis.  Ketika akhirnya aku mendapat materi kuliah soal membuat  website sekitar tahun 2016 kalau tidak salah ingat, aku menjadikan blog pribadiku sebagai kanvas eksperimen.  I loved and enjoyed doing it.  Dari membuat desainnya di Wix, sampai membuat  code  dan migrasi ke Blogger. Aku berta...