Skip to main content

BROWN BUTTER BROWNIES USING AIR FRYER WITH RECIPE

Hai! Ah, senangnya. Akhirnya aku bisa membagikan resep ini setelah percobaan keempat di tanggal 13 September 2025! Eksperimen ini sudah dimulai sejak 26 Juli, tepat setelah aku terpapar konten orang yang menyebutkan bahwa ada brownies seharga sejuta!

Setelah kutelusuri, ternyata itu adalah brownies Ko Lexy aka Amrazing. It's been a while since the last time I followed him dan sekarang doi jualan brownies. Hal selanjutnya yang kulakukan adalah follow dia lagi dan tidak tanggung-tanggung, langsung langganan konten eksklusifnya!

Aku juga mulai kepoin tentang brownies ini. Ternyata banyak lho turunannya brownies. Ada brownies klasik, fudgy brownies, dan yang paling enak menurut Amrazing adalah brown butter brownies. 

Postingan blog ini akan panjang dan bahasannya cukup dalam. Aku akan mengupas dan membagikan SEMUA yang kutahu dari pelajaran baking bab brown butter brownies ini, dari teknik, tips penting, bahkan sampai bahan-bahan yang dipakai. 

Teknik Baking

Dalam teknik membuat brownies ini, ada beberapa yang kupelajari. 

1. Teknik Membuat Brown Butter 

Brown butter ini ternyata membuat aroma brownies menjadi lebih dalam. Aku pertama kali mengenal teknik ini dari konten eksklusif Amrazing. Brown butter memberikan aroma kacang panggang (nutty) yang dalam dan karakter rasa karamel yang membuat brownies jadi naik level.

Hal pertama yang harus digarisbawahi: selalu gunakan butter tawar. Jangan pernah menggantinya dengan margarin, karena rasanya tidak akan sama, aroma khas nutty yang muncul saat butter dipanaskan itu hanya bisa keluar dari lemak susu murni.

Prosesnya sederhana, tapi butuh perhatian penuh karena kelewatan sedikit, bisa-bisa jadi burnt butter alias gosong:

  • Gunakan api kecil. Jangan tergoda menaikkan panas karena ingin cepat selesai, nanti butter bisa cepat gosong.

  • Aduk perlahan dan konstan. Gerakan spatula atau whisk akan membantu lemak susu di dalam butter terpisah merata dan tidak mengendap di dasar.

  • Warna dan aroma adalah tanda utama. Begitu cairan berubah dari kuning pucat jadi keemasan, lalu muncul bintik-bintik cokelat kecil dan aroma seperti kacang panggang. 

  • Jangan ditinggal. Satu menit terlalu lama bisa bikin endapan hangus, dan itu akan memberi rasa pahit dan aroma gosong.

💡 Tips tambahan: setelah brown butter jadi, segera pindahkan ke wadah tahan panas untuk menghentikan proses masaknya. Biarkan dingin sejenak sebelum dicampurkan ke adonan brownies agar hasilnya lebih stabil.

Untuk video teknik membuat brown butter lebih lengkap bisa kamu pelajari di video Tiktok Fenny Lee berikut: teknik brown butter.

2. Teknik Blooming

Teknik ini dimaksudkan untuk mengangkat dan menghidupkan rasa dan aroma cokelat. Setelah brown butter matang dan muncul bintik-bintik cokelat kecil, di sinilah kita bisa masuk ke tahap berikutnya: blooming. Teknik ini aku pelajari juga dari konten eksklusif Amrazing, dan benar-benar membuat rasa brownies jadi lebih dalam.

Langkahnya:

  1. Setelah butter berubah keemasan dan aromanya nutty, tambahkan susu bubuk ke dalamnya. Aduk terus dengan api kecil hingga larut rata. Susu bubuk ini akan ikut "terpanggang" dalam lemak, memberi efek karamel ringan dan body rasa yang lebih creamy.
  2. Matikan api, lalu diamkan sekitar 10 menit. Pendinginan ini penting agar cokelat nanti tidak langsung gosong atau terpisah ketika masuk.
  3. Setelah agak dingin, masukkan cokelat bubuk, cokelat couverture, dan bubuk kopi.

Di tahap inilah terjadi proses blooming: lemak dari butter yang sudah diperkaya susu bubuk akan melarutkan partikel cokelat dan kopi, sehingga aroma dan rasa mereka keluar maksimal.

Hasilnya adalah:

  • Cokelat terasa lebih bold, bukan sekadar manis.

  • Nutty brown butter bertemu dengan pahit-cokelat, menghasilkan lapisan rasa yang kompleks.

  • Tambahan kopi (sekitar ½–1 sdt bubuk kopi instan atau espresso powder tanpa ampas) memberi efek flavor enhancer. Bukan membuat brownies terasa “kopi”, tapi justru menonjolkan kedalaman rasa cokelatnya.

Tips kecil: gunakan cokelat couverture berkualitas (idealnya 70% kakao). Untuk bubuk cokelat pun gunakan yang bubuk cokelat murni, ya. Bukan premix atau bubuk instan.

3. Teknik Mengocok Telur

Siapa sangka, ternyata mengocok telur pun ada tekniknya sendiri. Memang tidak rumit, tapi ada hal penting yang sering diabaikan: pastikan gula benar-benar larut bersama telur.

Jika gula belum larut, tekstur brownies bisa terasa berpasir. Gula yang larut sempurna akan membantu membentuk struktur tipis di permukaan adonan, yang nantinya mendukung munculnya shiny crust (meskipun hal ini juga dipengaruhi oleh kadar gula dan alat panggang). Selain itu, gula juga berperan sebagai pelembap alami agar brownies tidak kering.

4. Teknik Folding

Setelah mencampurkan brown butter dan cokelat sudah selesai, langkah terakhir yang tak kalah penting adalah menggabungkan bahan kering dengan adonan basah. Di sini, kuncinya ada pada teknik folding.

Brownies bukan sponge cake, jadi kita tidak butuh adonan yang mengembang banyak. Justru, semakin sering diaduk, semakin besar risiko gluten dalam tepung terbentuk berlebihan, hasilnya brownies jadi keras atau bantat.

Cara folding adonan brownies:

  1. Ayak tepung terlebih dahulu. Untuk brownies, cukup gunakan tepung terigu protein rendah. Ini membuat tekstur akhir lebih lembut dan tidak chewy berlebihan.

  2. Masukkan tepung ke dalam adonan basah (yang sudah berisi brown butter, cokelat, dan gula-telur).

  3. Gunakan spatula silikon atau ballon whisk. Arahkan gerakan seperti memotong adonan dari tengah ke bawah, lalu mengangkat dan melipat ke atas. Ulangi gerakan ini secara perlahan.

  4. Berhenti segera setelah tepung tercampur rata dan tidak ada gumpalan putih yang terlihat. Jangan tergoda untuk mengaduk terus.

Untuk video teknik folding yang lebih jelas bisa kamu tonton dari video Tiktok Afiah Nasution berikut: teknik folding.

Tips Penting

Karena di resep ini aku menggunakan air fryer, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil brownies tidak zonk:

1. Kenali Alat Panggangmu

Setiap oven atau air fryer punya karakter berbeda. Suhu 160°C di satu air fryer bisa terasa seperti 180°C di alat lain. Jadi, jangan menelan mentah-mentah angka suhu dan waktu yang tertera di resep. Anggap itu sebagai titik awal, lalu sesuaikan dengan kondisi alatmu.

Aku sendiri pernah mencoba resep yang khusus menggunakan air fryer, tapi hasilnya tetap terlalu kering. Dari situ aku belajar: trial and error memang bagian dari baking.

2. Gunakan Alumunium Foil di Awal

Tutup permukaan adonan dengan aluminium foil selama beberapa menit pertama memanggang. Tujuannya: agar bagian atas tidak cepat gosong sementara bagian bawah masih basah. Setelah adonan setengah matang, baru buka foil agar permukaannya bisa membentuk kerak tipis yang crunchy khas brownies.

3. Pilih Baking Tray yang Sesuai

Untuk air fryer, gunakan loyang atau baking tray yang tidak terlalu tebal, lebih disarankan juga berbentuk kotak, bukan persegi panjang. Loyang yang terlalu tebal dapat membuat panas sulit merata, sehingga brownies bisa matang di atas tapi masih lembek di tengah.

3. Perhatikan Timing

Jangan ragu melakukan toothpick test: tusuk bagian tengah dengan tusuk gigi. Kalau keluar dengan sedikit remahan lembab (bukan adonan cair), berarti brownies sudah siap.

Bahan-Bahan yang Dipakai

Apakah kamu penasaran bahan-bahan apa yang kupakai dan bahan-bahan yang dipakai Amrazing? Aku tidak bisa menebak semua bahan yang dipakai Amrazing. Kalau melototin dari awal mungkin bisa. Hanya beberapa bahan yang bisa kutebak dan kuketahui. Adapun di Tiktok banyak konten yang membeberkan bahan-bahan apa saja yang digunakan oleh Amrazing. 

Bahan yang digunakan Amrazing (yang hanya berhasil kuketahui):

  • Cokelat couverture merk Valrhona (70% Guanaja, 66% Caraibe, 32% Dulcey, 35$ Ivoire, 36% Caramelia)
  • Cokelat bubuk merk Valrhona
  • Susu bubuk merk Dancow
  • Gula caster dan gula aren merk Aromanis
  • Unsalted Butter merk Elle Vire
  • Telur omega
  • Vanilla essence merk tidak diketahui (kalau tidak salah beliau pakai La Dame)
  • Kopi Nescafe
  • Garam pink himalaya merk tidak diketahui
  • Garam laut merk Maldon untuk taburan atas brownies yang sudah jadi.

Seperti itulah. Mohon maaf jika ada salah atau kurang. Semuanya murni hasil pantengin konten beliau.

Selanjutnya, kita masuk ke bahan-bahan yang kupakai:

  • Cokelat couverture merk Callebaut 70,5%
  • Cokelat bubuk merk Bensdrop
  • Unsalted butter merk Nourish
  • Gula pasir merk Gulaku
  • Gula aren merk Nourish
  • Vanilla essence merk Red Bell
  • Garam pink himalaya merk Beorganik
  • Tepung terigu protein rendah merk Kunci Biru

Berikut alat-alat yang kugunakan:

  • Air Fryer merk Kris
  • Loyang ukuran 16 x 16 x 5 (dalam ukuran cm). Aku menggunakan merk Chefio.
  • Baking paper
  • Alumunium foil
  • Balloon Whisk
  • Spatula
  • Bowl untuk mengaduk adonan

Informasi Penting Lainnya

Banyak resep brownies menyarankan penggunaan kopi—baik dalam bentuk bubuk espresso maupun kopi instan—untuk memperkuat rasa cokelat. Tapi di resep ini, aku memutuskan tidak memakai kopi, dengan beberapa pertimbangan:

  • Aku tetap ingin stick to less sugar recipe. Kalau aku pakai kopi, takutnya rasanya akan lebih pahit. Sedangkan kopi di sini memang bisa menutupi rasa manis, tapi tidak menjadikan kandungan manis berkurang. Kopi memang bisa memberi kesan rasa cokelat yang lebih dalam, tapi sekaligus membuat adonan terasa lebih pahit. Karena aku sudah menekan jumlah gula, aku khawatir perpaduan keduanya justru membuat brownies terasa terlalu pahit.
  • Shiny crust bukan tujuan utama. Salah satu cara untuk memunculkan shiny crust adalah dengan penggunaan gula yang banyak. Dengan resep less sugar dan metode panggang pakai air fryer, kemungkinan besar shiny crust agak sulit tercapai (meskipun Pomie Recipe kabarnya bisa menghasilkan shiny crust dengan hanya 80 gram gula, tapi ini kembali lagi ke alat panggang masing-masing.) Menurutku itu fine. Shiny crust memang cantik, tapi bukan satu-satunya indikator brownies yang berhasil. Tanpa itu pun, brownies tetap bisa punya tekstur fudgy, rasa kaya, dan yang paling penting lebih sehat karena gulanya lebih sedikit.

Resep

Ini, kan, bagian yang paling kamu tunggu-tunggu. Akhirnya kita sampai juga ke bagian terakhir pelajaran baking ini. Cukup panjang, bukan. 

Kalau mau praktis, bisa coba resep Ellen Lim/Pomie Recipe berikut. Resep Brown Butter Brownies Inspired by Amrazing. Tapi ini adalah resep dengan loyang yang muatnya di oven.

Minusnya di sini beliau tidak menggunakan brown butter, tidak memasukkan cokelat bubuk, dan potongan cokelat couverture ke dalam adonan sebelum dituang ke loyang. 

Bagaimana dengan resepku sendiri? Seperti yang telah kujabarkan sebelumnya, ada beberapa bahan, dan sepertinya juga banyak—bahan yang telah kumodifikasi dan tidak menggunakan bahan yang sama seperti Amrazing. Oh, by the way, aku sudah mencicipi brownies milik Amrazing. Memang enak, sangat deep, rich, dan intens rasa cokelatnya, ya, but, at the end of the day, rasa dan tekstur juga masih seperti brownies. It's a brownies. Just a brownies. Yah, kita juga tidak mengharapkan tiba-tiba jadi emas juga.

Sebagai perbandingan, aku juga sudah mencicipi beberapa brownies terkenal seperti Mbun Brownies, Une Piece Brownies, dan brownies lainnya. 

Punyaku tidak kalah enak, deh. Bonusnya lebih puas karena bikin sendiri. 😂

Resep lengkap dalam bentuk soft copy bisa juga lihat di sini: Resep Brown Butter Brownies using Air Fryer.


Finally, kita sampai juga di penghujung pos. Semoga kamu tidak lelah, ya, membaca tulisan sebanyak ini.

Happy baking! Let me know kalau kalian berhasil membuatnya juga!

Comments

Popular posts from this blog

REVIEW E-READER ONYX BOOX NOVA 2 BAHASA INDONESIA

Sumber: Foto Pribadi Hai! Apa kamu suka banget membaca? Suka membaca buku digital dan sedang mencari-cari e-reader yang cocok? Jika iya, coba baca pengalamanku menjajal e-reader dari Onyx Boox Nova 2 yang kubeli beberapa hari lalu ini. Banyak dari kita yang awalnya pasti kebingungan hendak membeli e-reader dari Kindle yang sudah terkenal itu atau e-reader lain. Atau bahkan masih ada yang belum tahu e-reader apa saja yang saat ini telah beredar di pasaran? Well , yang kutahu hingga saat ini ada  e-reader dari Kindle, Kobo, dan Onyx Boox. Mungkin bagi yang sudah mengetahui e-reader lainnya yang tidak kalah bagus bisa bantu share dan ceritakan pengalaman membaca melalui perangkat tersebut   di kolom komentar.  Awal cerita bagaimana aku akhirnya memutuskan membeli Onyx Boox ini bisa dibilang agak panjang. For the longest time aku selalu merasa Kindle adalah e-reader terbaik sejak aku mengetahuinya waktu kuliah namun Kindle belum memenuhi preferensi yang kubutuhkan. Apa s...

WAJAH BARU BLOG

Sumber: Unsplash Hai! Akhirnya, ya, setelah lebih dari sekian tahun bertahan dengan  template blog lama, dengan berat hati aku mengganti template blogku. Waktu masih sekolah, sejak tahun 2010-2015, aku sering mengganti  template  blog dari berbagai website yang menyediakan template blog secara gratis. Maklum belum berpenghasilan. Bahkan sejak tahun 2010, ketika masih zamannya  template  blog yang ramai atau warna-warni, aku sudah punya gambaran dan preferensi bahwa blogku ini harus personal dan sesuai dengan keinginanku. Keinginanku saat itu dan masih sama hingga sekarang adalah bahwa blogku harus bernuansa bersih, putih, dan minimalis.  Ketika akhirnya aku mendapat materi kuliah soal membuat  website sekitar tahun 2016 kalau tidak salah ingat, aku menjadikan blog pribadiku sebagai kanvas eksperimen.  I loved and enjoyed doing it.  Dari membuat desainnya di Wix, sampai membuat  code  dan migrasi ke Blogger. Aku berta...

PENGALAMAN REKRUTMEN ODP IT BANK MANDIRI

Sumber: Google Di postingan kali ini aku mau berbagi cerita pengalamanku tentang proses rekrutmen ODP IT Bank Mandiri. Kenapa aku tulis? Salah satunya adalah karena masih minimnya cerita gimana sih pengalaman rekrutmen ODP Bank Mandiri khususnya untuk bidang IT. Kalau pengalaman rekrutmen untuk ODP General Bank Mandiri udah banyak kutemuin waktu aku sendiri sedang di fase proses rekrutmen sedangkan untuk proses rekrutmen ODP IT Bank Mandiri, aku ubek-ubek internet baru nemu 1 blog doang yang ceritain tentang pengalamannya waktu ikut seleksi rekrutmen ODP IT Bank Mandiri. Nah, tujuan aku berbagi pengalaman ini gak lain gak bukan adalah sekadar sharing dan memberi gambaran tentang apa aja kira-kira prosesnya dan gimana aja prosesnya.  Sebelumnya perlu juga diketahui apa sebenarnya yang memotivasiku untuk coba daftar di ODP IT Bank Mandiri ini. Jadi, awalnya aku sempat buka Linkedin dan lihat ada salah satu teman seangkatan yang udah kerja sebagai ODP IT Bank Mandiri. Dari situ aku ...