Skip to main content

IN MY BAKING ERA: THE LIFE OF A NOOBAKER

Sumber: Unsplash


Hai, hai! How's life?

Sejak mendalami hobi matcha, aku juga pelan-pelan masuk ke hobi baking! Pada dasarnya aku tidak begitu menyukai kue. Hanya kue-kue tertentu yang kusukai, seperti brownies, nama chocolate, crepes cokelat, roll cake cokelat, atau semua yang mengandung cokelat. Yah, sebelum suka matcha, aku sudah suka cokelat terlebih dahulu.

Aku sedang memikirkan apakah aku harus membuat kategori blog baru untuk jurnal baking, hm. 

Well, turns out, sejak Eras Tour berakhir, Taylor Swift pun jadi mulai melakukan hobi-hobi lamanya untuk mengisi waktu luang, salah satunya adalah baking. Belakang ini Taylor sedang keranjingan sourdough dan sampai mengirimkan ke teman-temannya untuk mencicipi. Kemudian dia juga menambahkan pun lucu di stiker sourdough-nya, seperti: loafing him was bread. It's a loaf story, baby just say, "yeast." Lol. 

Ketika menonton podcast Taylor itu, aku langsung berpikir, "Sekali lagi, Taylor, kita melakukan hal yang sama!" 

Di tahun ini, aku merasa sisi kreativitasku meledak-ledak. Aku mencoba berbagai macam resep kreasi matcha latte, membuat susu kacang homemade, sampai baking

Kurasa awalnya karena aku juga ingin memanfaatkan air fryer berkat hadiah dari door prize acara outing kantor tahun 2024. Aku mengamati air fryer Kris-ku tersebut dan menyadari bahwa ada mode bake.

Oh, dipikir-pikir, aku sempat membuat kue di tahun 2024 sebelumnya! Ya, aku barusan ingat lagi.

Aku pernah membuat kue brownies instan dari bubuk jadi yang dijual di minimarket terdekat gara-gara aku terbayang brownies buatan istri salah seorang tim di kantor. Ternyata hasil kue brownies buatanku itu sangat tidak enak. Yah, bisa dimakan, tapi menurutku tidak enak. Padahal aku juga sudah mengikuti sesuai intruksi resep.

Sejak itu aku tidak pernah menggunakan mode bake lagi. 

It's not like I never baked before. Walau tidak jago-jago amat, aku pernah beberapa kali memanggang kue bersama mamaku dan aku cukup menikmati prosesnya. Hasilnya sendiri, yah, bagi lidah kami enak, yah. Memanggang kue ini terasa seperti melakoni hobi baru yang menyenangkan. 

Let me remember, kami pernah membuat muffin cokelat, brownies klasik, kue sus, pie susu, mandarin cake, dan yang terakhir kali kemarin waktu H-1 lebaran 2025, kami membuat florentine cookies. 

Memanggang di oven dan air fryer sendiri pun berbeda. Memanggang di air fryer menurutku lebih tricky. Tempat wadahnya lebih terbatas, sirkulasi api/panas pun juga apa adanya. Terlebih lagi ada istilah: kenali ovenmu masing-masing—karena sejatinya suhu oven yang pas bisa berbeda-beda. 

Sampai kira-kira April 2025, aku akhirnya baru mencoba memanggang kue lagi menggunakan air fryer. 

Kue pertama yang kubuat adalah Burnt Basque Cheesecake (BBC). Aku bereksperimen sebanyak tiga kali dan paling enak adalah buatan pertama. Kok bisa? Ya ampun, ceritanya panjang dan kompleks. Aku akan buat di postingan terpisah + resepnya.

Kue kedua yang kubuat adalah brown butter brownies yang terinspirasi dari brownies jengkol gak napak tanah milik Amrazing. Nyaris 90% bahan menggunakan merk yang sama seperti punya Amrazing.

Kelemahanku adalah di suhu air fryer yang masih belum sepenuhnya kupahami. Seakan-akan aku belum menemukan suhu ideal yang pas. 

Mau dengar hal yang lebih gong lagi? 

Kedua kue di atas, tahu tidak, aku menggunakan takaran resep dan langkah-langkah dari Chat GPT! Lol. Namun sebelum itu, aku sudah mempelajari teknik dan langkah-langkah membuat kue dari berbagai sumber. Chat GPT membantuku untuk menakar rasio resep (dan meladeni pertanyaan-pertanyaan receh lainnya) karena loyang air fryer milikku sungguh minimalis, hanya bisa menampung ukuran loyang 16 cm. 

Jadi, kalau kamu mencari resep kue sederhana air fryer dan kebetulan ukurannya 16 cm, maka blog ini bisa jadi tepat untukmu! 

Sampai bertemu di postingan baking era selanjutnya. 

Stay butter, stay batter.

Comments

Popular posts from this blog

REVIEW E-READER ONYX BOOX NOVA 2 BAHASA INDONESIA

Sumber: Foto Pribadi Hai! Apa kamu suka banget membaca? Suka membaca buku digital dan sedang mencari-cari e-reader yang cocok? Jika iya, coba baca pengalamanku menjajal e-reader dari Onyx Boox Nova 2 yang kubeli beberapa hari lalu ini. Banyak dari kita yang awalnya pasti kebingungan hendak membeli e-reader dari Kindle yang sudah terkenal itu atau e-reader lain. Atau bahkan masih ada yang belum tahu e-reader apa saja yang saat ini telah beredar di pasaran? Well , yang kutahu hingga saat ini ada  e-reader dari Kindle, Kobo, dan Onyx Boox. Mungkin bagi yang sudah mengetahui e-reader lainnya yang tidak kalah bagus bisa bantu share dan ceritakan pengalaman membaca melalui perangkat tersebut   di kolom komentar.  Awal cerita bagaimana aku akhirnya memutuskan membeli Onyx Boox ini bisa dibilang agak panjang. For the longest time aku selalu merasa Kindle adalah e-reader terbaik sejak aku mengetahuinya waktu kuliah namun Kindle belum memenuhi preferensi yang kubutuhkan. Apa s...

WAJAH BARU BLOG

Sumber: Unsplash Hai! Akhirnya, ya, setelah lebih dari sekian tahun bertahan dengan  template blog lama, dengan berat hati aku mengganti template blogku. Waktu masih sekolah, sejak tahun 2010-2015, aku sering mengganti  template  blog dari berbagai website yang menyediakan template blog secara gratis. Maklum belum berpenghasilan. Bahkan sejak tahun 2010, ketika masih zamannya  template  blog yang ramai atau warna-warni, aku sudah punya gambaran dan preferensi bahwa blogku ini harus personal dan sesuai dengan keinginanku. Keinginanku saat itu dan masih sama hingga sekarang adalah bahwa blogku harus bernuansa bersih, putih, dan minimalis.  Ketika akhirnya aku mendapat materi kuliah soal membuat  website sekitar tahun 2016 kalau tidak salah ingat, aku menjadikan blog pribadiku sebagai kanvas eksperimen.  I loved and enjoyed doing it.  Dari membuat desainnya di Wix, sampai membuat  code  dan migrasi ke Blogger. Aku berta...

PENGALAMAN REKRUTMEN ODP IT BANK MANDIRI

Sumber: Google Di postingan kali ini aku mau berbagi cerita pengalamanku tentang proses rekrutmen ODP IT Bank Mandiri. Kenapa aku tulis? Salah satunya adalah karena masih minimnya cerita gimana sih pengalaman rekrutmen ODP Bank Mandiri khususnya untuk bidang IT. Kalau pengalaman rekrutmen untuk ODP General Bank Mandiri udah banyak kutemuin waktu aku sendiri sedang di fase proses rekrutmen sedangkan untuk proses rekrutmen ODP IT Bank Mandiri, aku ubek-ubek internet baru nemu 1 blog doang yang ceritain tentang pengalamannya waktu ikut seleksi rekrutmen ODP IT Bank Mandiri. Nah, tujuan aku berbagi pengalaman ini gak lain gak bukan adalah sekadar sharing dan memberi gambaran tentang apa aja kira-kira prosesnya dan gimana aja prosesnya.  Sebelumnya perlu juga diketahui apa sebenarnya yang memotivasiku untuk coba daftar di ODP IT Bank Mandiri ini. Jadi, awalnya aku sempat buka Linkedin dan lihat ada salah satu teman seangkatan yang udah kerja sebagai ODP IT Bank Mandiri. Dari situ aku ...