Review Serial La Révolution

by - October 20, 2020

Sumber: Netflix

Beberapa waktu lalu aku baru merampungkan serial yang cukup membuatku terkesan. Serial dari Perancis, dengan judul La Révolution. Awal mula ketertarikanku adalah karena di sinopsis yang mereka jual, dijelaskan bahwa adanya virus dan wabah yang menggerakkan rakyat untuk melakukan perubahan menggulingkan bangsawan. 

Wah, ada apa itu? Memangnya sekrisis apa?

Perlu diketahui kalau serial ini gak ada kaitannya sama sekali dengan revolusi Perancis pada era kerajaan tempo dulu. Ini murni fantasi dengan menggunakan julukan darah biru yang erat kaitannya dengan gelar bangsawan. Kalau dari yang aku ketahui selama ini, kenapa bangsawan disebut darah biru, itu karena kulit mereka terang sekali sampai kelihatan nadinya yang berwarna biru. Jarang panas-panasan dan melakukan hal kotor di bawah sengatan matahari. 

Di serial ini kita akan dibawa ke dalam pikiran Madeleine sebagai tokoh yang bercerita, mengapa bisa ada sebutan darah biru. Sisi lain sejarah yang ditutupi. Sisi kelam. Menurutku eksplorasi idenya keren. Aku juga baru sadar salah satu cover serialnya bergambar kepala yang dipenggal dan darah yang menetes berwarna biru! Nah, kalian akan menemukan jawaban sesuai cover itu di episode 5. 

Di artikel website Decider (stream it or skip it) mereka sarankan untuk stream it! Apalagi setingannya itu di zaman kerajaan. Bukan apa-apa hanya saja ini masuk preferensi favoritku. Lalu sejak scene pertama yang berkualitas, I knew it serial ini gak asal-asalan dibuat. Alurnya berjalan dengan rapi. Lalu, pas aku nonton ini, aku agak teringat dengan teringat legenda di negara Hungaria. Salah satu ratu mereka bernama Elizabeth Bathory suka memangsa cewek-cewek perawan kalau gak salah, ya (CMIIW), untuk diambil darahnya dan diminum biar awet muda. Nah, menurutku ini ada kaitannya dengan serial ini, aku rasa ini gak lebih sekadar dari sedikit inspirasi karena dalam penerapannya itu beda. Jadi bisa dibayangkan banyak adegan berdarah-darah di sini. Gak lupa action juga ikut masuk, banyak tembak-tembakan. 

Terus bagaimana dengan endingnya? Endingnya menurutku sangat gantung yang hanya berarti satu hal: Season 2 coming soon di tahun depan. Banyak sekali pertanyaan mencuat di otakku begitu aku menyelesaikan serial ini. Ada juga plot twist tak terduga mendekati akhir episode. Lalu bagaimana awal mula virus darah biru berasal? Ini belum dijelaskan namun kuat dugaanku ini pasti akan dijelaskan di season selanjutnya. Ingin kubilang ini seperti serial zombie tapi gak seganas zombie. Mereka yang terinfeksi jelas-jelas masih manusia dan bisa berpikir tapi...eng ing eng. Mereka hampir kayak vampir tapi gak ada taringnya dan mereka gak menghisap darah. Bingung gak, tuh? 

Terakhir, dari segi virus dan wabah dengan revolusi seperti yang dijual di judul dan sinopsinya ini imbang. Saling melengkapi. Mereka gak hanya jadi pajangan dan pelengkap buat bikin serial ini terlihat mentereng. Terus jalan cerita ini juga gak terburu-buru kayak tiba-tiba virus menyebar dan tiba-tiba collapse. Nope. Semua pelan-pelan tapi pasti. Eh, kayak serial dari Korea Selatan - Kingdom

Wah, gak terasa panjang juga tulisanku kali ini. Kalian harus tahu kalau aku sampai bisa menjelaskan sedetail ini, itu berarti aku benar-benar suka dan serial ini cukup berkesan, yah. Bagus. Layak banget ditonton. ;)

You May Also Like

0 comments