![]() |
Sumber: Wallpaper Flare |
Sebenarnya kalau mau ngomongin alur skripsian dari sisi administrasi, udah lengkap banget lho ada di Panduan Skripsi Filkom UB. Buku panduannnya bersifat e-book, bisa diunduh di Filkom Apps. Oke, oke, gampang banget. Itu buku panduan informatif dan lengkap. Telaten aja bacanya. Aku yakin pasti betah baca karena semua yang kalian bingungkan dan ingin tahu udah ada semua di sana. Oh, ya, dan juga hadiri Skripsi Talk yang selalu diadain sama EMSI tiap awal semester. Ada Bapak Kajur dan Kaprodi yang jadi pembicara langsung. Jadi, sebenarnya kita sebagai mahasiswa SI UB udah sangat difasilitasi lho sama pihak kampus.
Terus apa dong yang mau aku tulis kalau semua informasi udah bisa didapat dari informasi kampus? Nah, aku pengin berbagi kisah tentang kapan sih baiknya ambil skripsi. Menurutku ini juga butuh strategi lho.
Sebenarnya strategi ini harus kalian pikirkan dari awal kuliah. Dimulai dari kalian mau ambil berapa SKS dalam satu semester. Perhatikan SKS yang akan kalian ambil dengan standar SKS minimum untuk ambil skripsi. Perhatikan juga SKS minimun untuk matkul pilihan sebelum ambil skripsi. Jadi memang gak bisa ujug-ujug ambil skripsi gitu aja di semester sekian. Belum lagi kalian harus pikirkan apakah kalian mau ngulang matkul-matkul yang nilainya jelek? Mau ngulang atau pilih ngulangnya di semester pendek?
Atau bahkan biar cepet gak ambil full SKS selama masa kuliah, kalian udah ambil matkul-matkul baru di semester pendek. Tapi perlu diingat juga budget untuk semester pendek karena hitungannya adalah harga sekian/SKS. Jadi misal matkul A itu 3 SKS, sedangkan harga per SKS adalah Rp 100000,-. Harga yang perlu dikeluarkan untuk matkul A di semester pendek adalah Rp 300000,-.
Nah, jadi itu adalah beberapa opsi-opsi strategi yang terpikirkan olehku.
Terus perlu dipertimbangkan lagi kapan tepatnya kalian akan ambil skripsi. Kalau di angkatanku banyak yang ambil skripsi begitu mereka selesai PKL. Jadi, bener-bener setelah selesai PKL di kota-kota yang mereka pilih dan mendarat di kampus, mereka langsung cari calon dospem, konsultasi informal, kalau calon dospem setuju dengan topik mahasiswa dan ingin membimbing, langsung cus upload data-data dan isi form di Filkom Apps. Secepet itu memang.
Hah gimana? Gimana? Masih belum paham.
Jadi, gini. Saranku adalah kalau bisa kalian temukan topik skripsi di tempat PKL. Sebagai orang yang tergabung dalam anti ribet-ribet club, akan lebih cepat kalau sembari mendayung, tiga pulau terlampaui. Kan enak tuh gak perlu ribet nyari topik lagi setelah PKL, karena apa? Karena begitu kalian selesai PKL, kuliah juga baru mulai, yang berarti biasanya batas deadline menyerahkan proposal seminggu setelah perkuliahan dimulai.
Nah, maka dari itu muncul saran kedua. Kalau bisa pilih tempat PKL yang dekat dengan kampus. Mana lagi kalau bukan di Malang dan sekitarnya. Biar apa? Biar bisa tipis-tipis melipir kampus, konsultasi informal dengan calon dospem sembari izin dari tempat PKL sebentar. Aku rasa bisa. Kalau masalah perizinan itu kalian atur sendiri lah ya. Saran juga nih, kalau bisa cari-cari tahu dosen yang gampang dicari bahkan ada jadwal bimbingannya. Biar apa? Biar kalian cepet buat konsultasi dan jalan terus no macet-macet club.
Saat kita PKL, kampus kan sebenarnya dalam kondisi libur. Tapi dosen-dosen itu gak libur lho. Jadi kita bisa bebas konsultasi. Malah lebih enak karena sepi, jarang ada mahasiswa-mahasiswa bimbingan lain yang konsultasi.
Terus kenapa sih rasanya harus gercep banget? Yah, karena yang namanya waktu gak bisa ditawar. Selama masa liburan kuliah sampai H-1 minggu perkuliahan dimulai itu biasanya waktu yang diberikan fakultas untuk menulis proposal. Proposal itu isinya bab 1-3 lho. Banyak lho. Terutama bab 2. Susah banget ngumpulin motivasi nulis. Sebagai orang yang suka nulis, aku sempet keburu sombong banget bisa cepet nulis bab 2. Nyatanya butuh perjuangan untuk kumpulin niat, karena semua kata yang kita tulis itu ada tanggung jawabnya lho. Gak bisa asal copas. Harus cari-cari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Harus dari jurnal-jurnal yang maksimal 5 tahun dari saat ambil skripsi, dari buku-buku, dan gak boleh dari blog atau wikipedia. Nanti di akhir tahap skripsi akan ada cek plagiasi. Waktu aku skripsian maksimal 25%. Eh, berapa persen ya, kok aku lupa. Antara 15% atau 25%. Cek di buku panduan aja, ya. Biasanya selalu ada update dan perubahan tiap semester.
Masih ngomongin soal masalah plagiasi, banyak banget yang lebih dari batas maksimal, padahal kata-kata udah dimodifikasi sebaik mungkin. Di sini rasanya juga udah kesal, capek, mau nyerah. Jadi sebenarnya hambatan kerjain skripsi adalah motivasi dari diri kalian sendiri. Hahaha. Yang tabah, ya.
Oh, ya, kembali lagi. Sebelum menulis proposal, selama melakukan konsultasi informal dengan calon dospem, mahasiswa harus menyerahkan pra proposal ke dospem. Format udah ada di lampiran buku panduan skripsi. Tapi kuperhatikan belum semua dosen mengharuskan ini. Ada mahasiswa yang nyerahkan bab 1 aja udah dibolehin. Calon dospemku (yang alhamdulillah akhirnya menjadi dospem juga) menyuruhku harus datang dengan pra proposal. Dua kali aku salah. Kurang teliti baca buku panduan. Dua kali pula aku bolak-balik. Belakangan setelah itu kubaru sadar kalau beliau adalah salah satu tim penyusun buku panduan. Yah, pantas aja strict.
Tapi aku memang sengaja pilih beliau. Salah satu strategi skripsi aku adalah memilih dosen yang killer. Biarin deh aku dimarah-marahin, yang penting bagus isi skripsiku. Awalnya memang menegangkan, tapi lama-lama sikap beliau mencair dan jadi lebih hangat, suka melontarkan joke. Jadi akhirnya aku bisa santai. Siapakah beliau? Beliau adalah dosen yang majornya ngajar database dan basic programming. Nama beliau adalah Pak Satrio Agung Wicaksono. Terima kasih, Pak, atas bimbingannya selama skripsi saya. Hehehe.
Oh, iya, Filkom UB memberlakukan 2 dospem selama bimbingan skripsi. Biasanya dospem 1 adalah dosen yang punya major topic dengan skripsi kalian. Dospem 2 akan lebih membimbing dari segi tata cara alur penulisan skripsi, gimana nuangin logika skripsi ke bentuk tulisan. Tapi gak menutup kemungkinan juga kasih saran-saran dengan topic skripsi. Pasti walaupun minor tetap ada pengetahuan dikit-dikit tentang topik, kan juga IT related, gak mungkin buta sama sekali. Lebih oke lagi sih kalau bisa dapat 2 dospem dengan major topic yang sama-sama kuat. Tenang aja, di Filkom Apps ada daftar dosen untuk informasi terkait kuotanya yang masih tersedia dan major dan minor topic apa aja.
Selanjutnya apa? Setelah calon dospem akhirnya menyetujui untuk membimbing kalian, selesain deh buruan proposalnya. Sampai bab 3, ya. Seminggu kemudian setelah batas deadline proposal soalnya bakal ada P0. Itu tuh 30% progress skripsi kalian. Bakal presentasi kalian di hadapan 2 dospem. Kenapa perlu ada ini? Untuk menyamakan persepsi antara 2 dospem dengan topik skripsi. Kira-kira skripsi ini mau dibawa ke mana? Apa aja yang bakal dibahas? Batasannya sampai mana aja? Nah itu dibahas semua di fase P0. Tenang aja, masih ada sidang yang bakal ditonton 2 dospem ditambah 2 penguji. ^^
Setelah P0 ada P1 yang biasanya ke dospem masing-masing untuk menyampaikan progress 50%. Jarak P0 ke P1 kurang lebih 4 minggu. Ini rasanya kayak bimbingan seperti biasanya. Pokoknya bilang aja ke dospem kalau udah 50% selesai. Kira-kira 50% itu sampai mana sih? Biasanya sampai ambil data dan nulis laporannya, yah.
Kemudian setelah P1, ada lagi yang namanya P2. P2 ini progress 80% skripsi. 80% itu kira-kira sampai pembahasan, yah. Jadi minus 20% itu cuma tinggal kesimpulan dan penutup doang. Well, plus daftar pustaka dan lampiran. Kalau P2 itu isinya presentasi lagi di hadapan 2 dospem. Jarak antara P1 ke P2 itu biasanya kurang lebih 1-1,5 bulan. Kalau telaten dan disiplin, bisa banget selesai skripsian dalam 1 semester aka 4 bulan. Kalau telaten, yah. Bisa jaga motivasi terus membara. Di P2 akan dievaluasi lagi kira-kira apa udah lengkap semua yang dikerjain? Apakah sudah sesuai dengan kesepakatan awal di P0? Pengalamanku P2 selain menjelaskan progress dan mengevaluasi ketersesuaian kesepakatan di P0, dospem 1 aku melakukan simulasi sidang. Haha seru kan?
Oh, iya, mau nambahin, soal daftar pustaka kalian bisa pakai fitur Reference di Microsoft Word. Googling aja caranya. Dospem juga nanti biasanya bakal ingatin ini. Tapi sebaiknya kalian udah tahu dulu dan persiapkan. Fitur ini berguna banget waktu kalian melakukan sitasi maka akan secara otomatis nulis daftar pustaka doang. Jadi gak manual deh nulis daftar pustakanya.
Nah, sebenarnya udah itu aja langkah-langkah garis besar skripsian. Setalah P2 selesai, tinggal kerjain kesimpulan dan penutup, lengkapi syarat-syarat semhas (yang udah jadi satu sama syarat-syarat sidang) then tunggu tanggal mainnya dari pengumuman di Filkom Apps.
Akhir paragraf, sekian informasi yang bisa aku sampaikan. Kalau masih ada pertanyaan, tulis di kolom komentar aja yah, biar sama-sama tahu informasinya apa aja, nanti aku bakal bales di kolom komentar juga. Semangat, sukses skripsian!
Disclaimer: Peraturan dan jadwal terkait deadline bisa jadi udah berubah. Jadi menyesuaikan aja. Di sini aku berbagi biar kalian ada gambaran awal dan untuk nyusun strategi.
Mbak saya mau tanya2 soal skripsi ini apa ad kontak email yang bisa dihubungi?
ReplyDeleteBisa tulis pesannya di sidebar menu: Contact Me ya.
Delete