Skip to main content

SEMENJAK SEMUA INI MEMBAIK

Semenjak semua ini membaik, aku mendapatkan teman-teman baru di kelas sepuluh yang pada awalnya aku pandang sebelah mata. walaupun tidak sedikit orang yang jahat—yang menikammu dari belakang dan mencemoohmu terhadap hal-hal sepele—tapi tidak sedikit pula orang-orang yang baik dan menyenangkan.

Semenjak semua ini membaik, aku pikir semuanya akan tetap seperti ini. Akan selalu baik-baik saja dihiasi dengan zona bahagia, nyaman, dan tentram. Kupikir aku masih bisa tetap bersama mereka. Berbagi hal-hal baru bersama mereka. Belajar, bertukar pikiran, dan saling menyemangati satu sama lain seperti, “Eits, jangan bilang ‘gak bisa’, tapi...” dan kemudian aku akan melanjutkan kalimatnya dengan senyuman, “Yap, tapi ‘belum bisa.”


Semenjak semua ini membaik, dengan kembalinya Cims di tahun baru 2013, kupikir semuanya akan berjalan lancar-lancar saja. Cims yang akan selalu di sana menyemangatiku, mendengarkan curhat entang hari-hariku, dan sesekali menelpon ketika aku sendirian di rumah. Lalu kemudian aku bisa mewujudkan balas dendamku dengan berusaha meraih nilai yang memuaskan setelah aku mendapatkan nilai buruk sepanjang aku hidup.

Semenjak semua ini membaik, aku menyadari aku telah naik kelas dan berpisah dengan teman-teman yang menyenangkan seperti mereka. Terlalu muluk-muluk memang berharap kalau kami bisa satu kelas lagi. Tapi kenyataanya sebagian teman-teman baikku mengambil jurusan yang berbeda, jadi sudah jelas kami tidak akan sekelas.

Semenjak semua ini membaik, aku juga menyadari kalau aku harus mulai beradaptasi lagi dengan kelas yang baru, wajah-wajah baru, kepribadian yang berbeda-beda. Sempat aku berteriak dalam hati mengapa rasanya Tuhan tidak adil harus memisahkanku dengan mereka. Aku punya perasaan...kalau di kelas baru ini sesuatu yang hebat akan terjadi.

Semenjak semua ini membaik, aku tahu tebakanku—lebih tepatnya intuisiku—tidak pernah salah. Tentu semua diawali dengan pertemanan yang menyenangkan. Aku masih belum mengenal teman-teman baru dengan baik, tapi setidaknya ada satu orang yang menyenangkan. Seolah dia memang ditakdirkan untuk menjadi sahabatku di SMA.

Semenjak semua ini membaik, kehidupanku dengan teman sebangkuku mulai berubah. Tanpa aku bisa mencegahnya, hubungan kami renggang. Aku sempat menyesal mengapa aku harus sekelas lagi dengannya dan memutuskan duduk dengannya. Aku mungkin memang bodoh dalam mencari teman.

Semenjak semua ini membaik, rencana-rencana kelas sebelas yang menyenangkan dan damai nyaris gagal total. Semua kacau dan tidak sesuai harapan. Aku mulai bertanya-tanya kepada Tuhan apa ada yang salah denganku? Kalau benar iya, tolong sadarkanlah aku agar kembali seperti dulu.

Semenjak semua ini membaik, hubunganku dengan teman sebangkuku mulai sehat. Bertolak belakang dengan teman yang awalnya aku anggap bisa menjadi sahabatku di SMA—hubungan kami retak. Aku tak pernah merasa bosan dalam berteman dengan seseorang sebelumnya, tapi aku merasa sangat amat bosan berada dekat dengannya. Aku lantas bertanya lagi kepada Tuhan apakah ini salah satu proses ‘sadarkan aku’?

Semenjak semua ini membaik, aku menyadari kehidupan kelas sebelas sangat tidak baik. Aku tahu setiap tahunnya kita sebagai manusia selalu mendapat satu cobaan dari Tuhan dengan tujuan menjadikan kita pribadi yang lebih baik. Dan aku sadar setiap tahunnya cobaan itu akan semakin berat dan berat. Tapi aku juga sadar, tidak ada cobaan yang bertahan selamanya.

Semenjak semua ini membaik setahun yang lalu, aku berdoa agar di tahun terakhir kehidupan SMA ini akan berakhir bahagia dan menyenangkan layaknya akhir kehidupan SMP. Agar aku bisa dengan layak menyimpan kenangan ini di otakku sebelum aku memerintahkan otak untuk menghapus semua kenangan buruk dan tidak berkesan.

*** 
8 Juli 2014


22:19 PM

Comments

Popular posts from this blog

PENGALAMAN REKRUTMEN ODP IT BANK MANDIRI

Sumber: Google Di postingan kali ini aku mau berbagi cerita pengalamanku tentang proses rekrutmen ODP IT Bank Mandiri. Kenapa aku tulis? Salah satunya adalah karena masih minimnya cerita gimana sih pengalaman rekrutmen ODP Bank Mandiri khususnya untuk bidang IT. Kalau pengalaman rekrutmen untuk ODP General Bank Mandiri udah banyak kutemuin waktu aku sendiri sedang di fase proses rekrutmen sedangkan untuk proses rekrutmen ODP IT Bank Mandiri, aku ubek-ubek internet baru nemu 1 blog doang yang ceritain tentang pengalamannya waktu ikut seleksi rekrutmen ODP IT Bank Mandiri. Nah, tujuan aku berbagi pengalaman ini gak lain gak bukan adalah sekadar sharing dan memberi gambaran tentang apa aja kira-kira prosesnya dan gimana aja prosesnya.  Sebelumnya perlu juga diketahui apa sebenarnya yang memotivasiku untuk coba daftar di ODP IT Bank Mandiri ini. Jadi, awalnya aku sempat buka Linkedin dan lihat ada salah satu teman seangkatan yang udah kerja sebagai ODP IT Bank Mandiri. Dari situ aku ...

REVIEW E-READER ONYX BOOX NOVA 2 BAHASA INDONESIA

Sumber: Foto Pribadi Hai! Apa kamu suka banget membaca? Suka membaca buku digital dan sedang mencari-cari e-reader yang cocok? Jika iya, coba baca pengalamanku menjajal e-reader dari Onyx Boox Nova 2 yang kubeli beberapa hari lalu ini. Banyak dari kita yang awalnya pasti kebingungan hendak membeli e-reader dari Kindle yang sudah terkenal itu atau e-reader lain. Atau bahkan masih ada yang belum tahu e-reader apa saja yang saat ini telah beredar di pasaran? Well , yang kutahu hingga saat ini ada  e-reader dari Kindle, Kobo, dan Onyx Boox. Mungkin bagi yang sudah mengetahui e-reader lainnya yang tidak kalah bagus bisa bantu share dan ceritakan pengalaman membaca melalui perangkat tersebut   di kolom komentar.  Awal cerita bagaimana aku akhirnya memutuskan membeli Onyx Boox ini bisa dibilang agak panjang. For the longest time aku selalu merasa Kindle adalah e-reader terbaik sejak aku mengetahuinya waktu kuliah namun Kindle belum memenuhi preferensi yang kubutuhkan. Apa s...

WAJAH BARU BLOG

Sumber: Unsplash Hai! Akhirnya, ya, setelah lebih dari sekian tahun bertahan dengan  template blog lama, dengan berat hati aku mengganti template blogku. Waktu masih sekolah, sejak tahun 2010-2015, aku sering mengganti  template  blog dari berbagai website yang menyediakan template blog secara gratis. Maklum belum berpenghasilan. Bahkan sejak tahun 2010, ketika masih zamannya  template  blog yang ramai atau warna-warni, aku sudah punya gambaran dan preferensi bahwa blogku ini harus personal dan sesuai dengan keinginanku. Keinginanku saat itu dan masih sama hingga sekarang adalah bahwa blogku harus bernuansa bersih, putih, dan minimalis.  Ketika akhirnya aku mendapat materi kuliah soal membuat  website sekitar tahun 2016 kalau tidak salah ingat, aku menjadikan blog pribadiku sebagai kanvas eksperimen.  I loved and enjoyed doing it.  Dari membuat desainnya di Wix, sampai membuat  code  dan migrasi ke Blogger. Aku berta...