Sejak aku ngikutin OA Line Draft UB, gak sedikit pengirim, penerima, atau pesan isinya tentang fakultasku. Kalau sudah bicarain tentang fakultasku, bahasannya pasti gak lepas dari istilah 'wibu'. Sebenarnya aku heran apa yang salah dengan wibu? Atau otaku? Aku memandangnya sama wajarnya bagi mereka yang fans Korea, fans drama India, bahkan fans dangdut. Semua orang punya selera masing-masing, apakah salah memilih kesukaan mereka? Sejak kapan hak memilih dipermasalahkan. Bahkan ada pasal yang mengatur tentang ini. Aku gak lagi membicarakan mengenai kadar fans fanatik yang bahkan sepertinya pendapatnya adalah fakta. Atau mengenai orientasi spesifik dan personal mereka menyukai objek tersebut. Aku lagi pengen membahas tentang bagaimana kesukaan bisa menjadi alternatif pembelajaran selain sebagai hiburan. Karena postingan ini khusus membahas tentang pandanganku tentang otaku, jadi aku juga mau cerita pengalamanku sebentar—eh, mungkin juga lama. He-he. Aku suka tentang budaya Je...